Ruqyah syaríyyah merupakan terapi Quráni yang dapat dikatakan mudah tapi sulit dan ringan tapi berat...
karena bukan sekedar membacakan ayat-ayat Al Qurán dan doa saja, akan tetapi kita dihadapkan dengan tipu daya setan yang tiada hentinya mencari celah kelalaian kita.. oleh karenanya bagi yang ingin bergelut di dalam dakwah tauhid ruqyah syaríyyah perhu dipahami pola alamiah yang akan dilalui berikut ini
1. Memulai dengan mental yang kuat
Saat pertama kali terjun di ruqyah, bayangan yang adapa pastilah jin yang mengganggau, kadang terbayang bahwa jin itu menyeramkan.. ini adalah tantangan paling dasar bagi peruqyah yaitu bagaimana membangun mental berani untuk menghadapi jin yang pada hakikatnya adalah makhluk yang lemah.
Sesungguhnya tipu daya setan itu lemah
QS. An Nisa : 72
Insya Allah untuk yang baru memulai ruqyah, cukup dengan membacakan Al Qurán disertai keyakinan pada Allah saat meruqyah, maka jin yang mengganggu akan pergi.
2. Memperhatikan adab interasi dengan Al Qurán
Pada tahapan berikutnya, kita akan diberikan test adab terhadap Al Qurán.. mungkin sebelumnya ketika kita meruqyah dengan prinsip yang penting baca Al Qurán sudah bisa, maka beberapa waktu kemudian hal tersebut kurang efektif...
jika terjadi hal demikian, maka jangan pesimis, sejenak evaluasi diri karena
Dan Kami turunkan Al Qurán sebagai obat dan rahmat bagi orang yang beriman, dan Al Qurán tidak memberikan apa-apa bagi orang dzolim kecuali kerugian.
QS. Al Isra :82
Dzolim paling prinsipil adalah terhadap Al Qurán itu sendiri, yaitu tidak memperhatikan adaba-adab interaksi dengan Al Qurán... biasanya ketika peruqyah akan meruqyah, pasien lebih diberikan gambaran soal jin yang menakutkan tanpa diberi motivasi agar bersikap tenang. Karena adab keta mendengarkan Al Qurán adalah tenang dan mendengarkan secara khusyu
Dan apabila dibacakan Al Qurán kepadamu, maka dengarkanlah dengan baik dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.
QS. Al A'raf :204
Cara untuk menenangkan orang yang diruqyah adalah
- Jika pria berilah waktu senggang untuk menenangkan diri di tempat yang jauh dari kebisingan tanpa ditemami siapa pun
- Jika wanita, maka tanyakan apa uneg-unegnya, biarkan ia mengeluarkan uneg-uneg satu atau dua jam (Catatan : yang mendengarkan uneg-uneg harus bisa jaga agar tidak disampaikan ke yang lain)
- Suruh evaluasi diri
- Perbanyak istighfar dan Taubat
- Beri motivasi bahwa Allah Maha Pengampun
Setelah pasien sudah siap dan lebih tenang, maka yang harus diperhatikan peruqyah adalah membaca dengan tartil... karena ini bisa menambah kenyamanan dan ketenangan bagi orang yang diruqyah
Dan bacalah Al Qurán dengan tartil
QS. AL Muzzamil : 4
3. Memahami kandungan ayat yang dibaca
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya siang dan malam terdapat tanda bagi orang-orang yang berakal
QS. Ali Imran : 190
Ketika bacaan ruqyah keruqng mengena, maka bukalah terjemahnya, renungkan kandungannya agar menjadi motivasi baik bagi peruqyah maupun bagi yang diruqyah
Kitab Al Qurán ini tidak ada keraguan di dalamnya, petunjuk bagi orang yang bertakwa.
QS. Al Baqarah : 2
4. Mengembangkan metode pelengkap yang efektif dan aman
Bisa dengan usapan, tiupan, dan tepukan-tepukan yang terukur dan dengan kehati-hatian
5. Memperhatikan adab terhadap guru atau orang yang lebih dahulu bergelut
Kadang saat kita sedang semangatnya bergelut dalam suatu hal, rasa diri paling hebat muncul tanpa memperhatika bahwa masih banya orang-orang di sekitar yang ilmunya jauh lebih mumpuni.. oleh karenanya adab terhap guru dan orang berilmu perlu diperhatikan oleh para peruqyah. dan diupayakan kitan hari peruqyah tersebut semain lebut dan berahti-hati dalam hal adab... lihatlah bagaimana nabi Musa saat ingin belajar ilmu pada Khidr, selama dalam perjalanannya ia menemukan hal-hal yang bagi dirinya janggal. namun sebenarnya di balik itu ada hikmah yang tersimpan.
Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami,
yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah
Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.
Musa berkata kepada Khidhr: "Bolehkah aku mengikutimu supaya
kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang
telah diajarkan kepadamu?"
Dia menjawab: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersama aku. Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai
orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu
urusanpun".
Dia berkata: "Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu
menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri
menerangkannya kepadamu".
QS. Al Kahfi 65-70
6. Menghargai perbedaan dan peka terhadap jerat-jerat setan
Ketika terjadi perbedaan antara peruqyah satu dan peruqyah lainnya terutama dalam hal metode, hendaknya kedua belah pihak saling menahan diri. Point-point pentingnya seperti
a. Ketika datang pasien yang pernah diruqyah oleh peruqyah lain dan menceritakan kekurangan peruqyah sebelumnya, hendaklah terima dengan telinga kanan lalu keluarkan dari telinga kiri. tahan diri dulu dan klarifikasi jika peruqyah lain tersebut bisa dihubungi.
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa
suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan
suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang
menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
QS. Al Hujurat : 6
Perlu dipahami bahwa jika ada orang yang datang minta ruqyah dan pernah diruqyah oleh orang lain yang sebenarnya metode yang dipakan masih syarí, lalu ia menceritakan kekurangan peruqyah sebelumnya, maka sesungguhnya setan telah bermain untuk membenturkan peruqyah. Cukuplah jika kita temukan pasien seperti ini, maka segera ingatkan bahwa "saya dan Ustad sebelumnya sama saja, hanya saja untuk ruqyah sekarang Allah mengijinkannya dengan saya
b. Ketika terjadi perbedaan cara penanganan yang masih dapat diterima secara syarí hendaknya saling menghargai
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa
diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
QS. Al Hujurat : 13
c. Jika ada yang memicu perselisihan, hendaknya renungkan ayat di bawah ini.
Dan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan
perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh
yang nyata bagi manusia.
QS. Al Isra : 53
Inilah intinya bahwa ruqyah bukan sekedar mengeluarkan jin, akan tetapi di situ terdapat proses penguatan akidah, peningkatan kualitas ibadah, dan perbaikan akhlak dan adab.
Mohon maaf atas segala kekeliruan...
Semoga bermanfaat :)
BalasHapusRuqyah syar'iyyah Aswaja