Senin, 30 November 2015

RUQYAH MANDIRI TANPA RESIKO KESURUPAN KHUSUS WANITA



Mendengar kalimat Ruqyah Syar'iyyah sebagian besar orang akan berpandangan bahwa pengobatan tersebut identik dengan kesurupan. Sehingga banyak orang yang takut untuk menjadikan penyembuhan Qur'ani ini sebagai solusi penyembuhan dari gangguan jin.

Sebelum saya lanjutkan pembahasan Ruqyah Syar'iyyah lebih jauh, saya mohon maaf kepada para praktisi lain jika kiranya pola pandang dalam hal penanganan saya berbeda dari peruqyah lain... Boleh tidak sependapat dengan saya! :)

Di sini saya hanya ingin sharing metode Ruqyah yang saya dapat dari hasil praktek lapangan yang dipadukan dengan beberapa disiplin ilmu lainnya yang saya dapatkan dari sharing dengan para Ustad dan training-training selama sepuluh tahun.

Bersandar pada landasan prinsip yang mana secara bahasa Ruqyah adalah bacaan, dan Ruqyah Syar'iyyah adalah bacaan yang bersumber dari sumber-sumber Syar'i yaitu ayat-ayat Al Qur'an dan doa, maka konsep dan praktek Ruqyah Syar'iyyah yang saya praktekkan lebih menekankan pada pendekatan fitrah Al Qur'an itu sendiri...

Pertama, Al Qur'an itu solusi kehidupan termasuk untuk mengatasi gangguan jin dan sihir yang mana solusi tersebut mudah tanpa harus merepotkan

Kami tidak menurunkan Al Qur'an ini kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah.
QS. Thaha : 2

Prinsip kedua, Al Qur'an adalah obat/penyembuh yang mana Allah merendengkan kata obat tersebut dengan kata "rahmat" yang mana maknanya adalah kasih sayang, maka itu berarti dalam menyembuhkan Al Qur'an memberikan kesembuhan dengan penuh kasih sayang, kehati-hatian, dan menenangkan batin

Dan Kami turunkan Al Qur'an sebagai obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
QS. Al Isra : 82

Adapun ketika terjadi kesurupan, maka proses ruqyah yang berjalan tidak sesuai dengan kaidah berinteraksi dengan Al Qur'an. yang mana ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan...

Singkatnya, kita harus memperhatikan faktor fitrahnya..
Khusus bahasan kali ini saya akan menjelaskan tahapan proses ruqyah mandiri yang aman bagi wanita...

Berikut tahapannya

1.  Mendahulukan faktor manusiawi dari seorang wanita pada umumnya ketika terkena masalah, yaitu cenderung ingin bertemu seseorang dan mengeluarkan uneg-unegnya... ini adalah terapi pertama sebelum pada terapi berikutnya.. proses terapinya mudah bisa dilakukan dengan dua cara..

opsi pertama adalah dengan bertemu orang yang dipercaya dan berjenis kelamin wanita juga, curhatlah, keluarkan semua uneg-uneg sampai habis.. dengan catatan orang yang menjadi teman curhat dapat menjaga dan menutup rapat-rapat masalah anda dari orang lain

opsi kedua adalah dengan menuliskan semua uneg-uneg pada selembar kertas

Biasanya ketika uneg-uneg sudah keluar, seorang wanita akan terasa plong dadanya, jernih pikirannya, dan tenang hatinya

(Catatan : mengeluarkan uneg-uneg bukan berarti membuka aib, oleh karenanya orang yang mendengarkan uneg-uneg diusahakan amanah.)

2. Jika uneg-uneg sudah dikeluarkan, namun hati masih gelisah, maka koreksilah diri.. bisa jadi ada dosa dan kemaksiatan yang pernah dilakukan...

Dari Wabishah bin ma’bad radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: Aku datang kepada Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau berkata: “Kamu datang untuk bertanya tentang kebaikan?” Aku menjawab: benar. Kemudian beliau bersabda(artinya): “Mintalah fatwa kepada hatimu. Kebaikan adalah apa saja yang menenangkan hati dan jiwamu. Sedangkan dosa adalah apa yang menyebabkan hati bimbang dan cemas meski banyak orang mengatakan bahwa hal tersebut merupakan kebaikan.” (HR. Ahmad (4/227-228), Ath-Thabrani dalam Al-Kabir (22/147), dan Al Baihaqi dalam Dalaailun-nubuwwah (6/292))

Maka terapi berikutnya adalah dengan menyesali perbuatan dosa tersebut

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabb-mu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang menginfakkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka. Dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”
QS. Ali Imran : 133-135

dan lakukan langkah-langkah berikut

-  laksanakan Sholat taubat
- Selesai sholat bacalah istighfar sebanyak-banyaknya (bisa 100X)


(100x) أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ اَلَّذِي لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ 
ASTAGHFIRULLOHAL_'ADZHIIM(A) AL-LADZII LAA ILAAHA ILLAA HUWAL KHAYYUL QOYYUUMU WA ATUUBU ILAIH(I). (Dibaca 100X)

- baca doa sayidul istighfar ini

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ


ALLAA-HUMMA ANTA RABBII LAA ILAAHA ILLA ANTA KHALAQTA-NII WA ANA 'ABDUKA WA ANA 'ALAA 'AHDIKA WA WA'DIKA MAS-TA-THA'-TU A-‘UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHANA’THU ABUU-U LAKA BINI'-MATI-KA ALAYYA WA ABUU-U LAKA BI DZAM-BII FAGH-FIR-LII FAINNAHUU LAA YAGH-FIRUDZ DZUNUUBA ILLAA ANTA
"Yaa Allah, Engkau adalah RabKu, tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkau yang telah menciptakan aku, aku hambaMu, aku senantiasa dalam ikrarku kepadaMu (untuk mengesakan-Mu) dan janjiMu (kepadaku untuk membalas dengan surga karena tauhidku) sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepadaMu dari kejelekan perbuatanku. Aku akui segala nikmat yang Engkau berikan kepadaku dan aku akui dosa-dosaku, maka ampunilah aku. Karena tiada yang bisa mengampuni dosa selain Engkau."

- Berjanji dan berkomitmen untuk tidak melakukan dosa dan kesalahan yang sama.. kuatkan dengan kalimat ini sebanyak 100X


  لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ اْلمُلْكُ وَلَهُ اْلحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ 
LA_ ILAHA ILLALLOHU WA'HDAHULA_ SYARIIKALAH(U), LAHULMULKU WALAHUL'HAMDU YU'HYII WAYUMIITU WAHUWA 'ALA_KULLI SYAI'IN(g)QODIIR(u). (Dibaca 100x)

Barangsiapa yang mengucapkan Laa ilaa ha illallah wahdahu laa syariikalahu lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syaiin qadiir (Tiada tuhan selain Allah yang maha esa tidak ada sekutu baginya, baginya kerajaan, segala puji hanya bagi-Nya Dia-lah yang maha Kuasa atas segala sesuatu) seratus kali dalam sehari, maka ia akan mendapatkan pahala seperti halnya memerdekaakan budak, dicatat baginya seratus kebaikan, dihapuskan seratus kesalahan dan mendapatkan penjagaan dari setan pada hari itu hingga sore hari. Tidak ada seorang yang beramal lebih utama dari hal ini kecuali seorang yang mengamalkannya lebih dari itu,” (Bukhari dan Muslim)

3. Terapi mendengarkan dengan penuh ketenangan, karena ini bagian dari adab mendengarkan Al Qur'an

Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat
QS. Al A'raf : 204

berdzikirlah sebelum mendengarkan bacaan ruqyah

Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah sajalah hati menjadi tentram.
QS. Ar Rad : 28

4. Jika ingin membacakannya sendiri, maka bacakanlah Ayat-ayat ruqyah dengan tartil atau perlahan, usahakan baik tajwidnya, dan juga panjang pendeknya..

Dan bacalah Al Qur'an dengan tartil.
QS. Al Muzzamil :4

Insya Allah dengan melalui 4 proses di atas, proses ruqyah berjalan lancar tanpa harus menimbulkan kesurupan... 

Semoga bermanfaat...

Minggu, 29 November 2015

STEP BY STEP BELAJAR RUQYAH

Ruqyah syaríyyah merupakan terapi Quráni yang dapat dikatakan mudah tapi sulit dan ringan tapi berat...
karena bukan sekedar membacakan ayat-ayat Al Qurán dan doa saja, akan tetapi kita dihadapkan dengan tipu daya setan yang tiada hentinya mencari celah kelalaian kita.. oleh karenanya bagi yang ingin bergelut di dalam dakwah tauhid ruqyah syaríyyah perhu dipahami pola alamiah yang akan dilalui berikut ini

1. Memulai dengan mental yang kuat
Saat pertama kali terjun di ruqyah, bayangan yang adapa pastilah jin yang mengganggau, kadang terbayang bahwa jin itu menyeramkan.. ini adalah tantangan paling dasar bagi peruqyah yaitu bagaimana membangun mental berani untuk menghadapi jin yang pada hakikatnya adalah makhluk yang lemah.

Sesungguhnya tipu daya setan itu lemah
QS. An Nisa : 72

Insya Allah untuk yang baru memulai ruqyah, cukup dengan membacakan Al Qurán disertai keyakinan pada Allah saat meruqyah, maka jin yang mengganggu akan pergi.

2. Memperhatikan adab interasi dengan Al Qurán
Pada tahapan berikutnya, kita akan diberikan test adab terhadap Al Qurán.. mungkin sebelumnya ketika kita meruqyah dengan prinsip yang penting baca Al Qurán sudah bisa, maka beberapa waktu kemudian hal tersebut kurang efektif...
jika terjadi hal demikian, maka jangan pesimis, sejenak evaluasi diri karena

Dan Kami turunkan Al Qurán sebagai obat dan rahmat bagi orang yang beriman, dan Al Qurán tidak memberikan apa-apa bagi orang dzolim kecuali kerugian.
QS. Al Isra :82

Dzolim paling prinsipil adalah terhadap Al Qurán itu sendiri, yaitu tidak memperhatikan adaba-adab interaksi dengan Al Qurán... biasanya ketika peruqyah akan meruqyah, pasien lebih diberikan gambaran soal jin yang menakutkan tanpa diberi motivasi agar bersikap tenang. Karena adab keta mendengarkan Al Qurán adalah tenang dan mendengarkan secara khusyu

Dan apabila dibacakan Al Qurán kepadamu, maka dengarkanlah dengan baik dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.
QS. Al A'raf :204

Cara untuk menenangkan orang yang diruqyah adalah
-  Jika pria berilah waktu senggang untuk menenangkan diri di tempat yang jauh dari kebisingan tanpa ditemami siapa pun
- Jika wanita, maka tanyakan apa uneg-unegnya, biarkan ia mengeluarkan uneg-uneg satu atau dua jam (Catatan : yang mendengarkan uneg-uneg harus bisa jaga agar tidak disampaikan ke yang lain)
- Suruh evaluasi diri
- Perbanyak istighfar dan Taubat
- Beri motivasi bahwa Allah Maha Pengampun

Setelah pasien sudah siap dan lebih tenang, maka yang harus diperhatikan peruqyah adalah membaca dengan tartil... karena ini bisa menambah kenyamanan dan ketenangan bagi orang yang diruqyah

Dan bacalah Al Qurán dengan tartil
QS. AL Muzzamil : 4


3. Memahami kandungan ayat yang dibaca
 Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya siang dan malam terdapat tanda bagi orang-orang yang berakal
QS. Ali Imran : 190

Ketika bacaan ruqyah keruqng mengena, maka bukalah terjemahnya, renungkan kandungannya agar menjadi motivasi baik bagi peruqyah maupun bagi yang diruqyah

Kitab Al Qurán ini tidak ada keraguan di dalamnya, petunjuk bagi orang yang bertakwa.
QS. Al Baqarah : 2

4. Mengembangkan metode pelengkap yang efektif dan  aman
Bisa dengan usapan, tiupan, dan tepukan-tepukan yang terukur dan dengan kehati-hatian

5. Memperhatikan adab terhadap guru atau orang yang lebih dahulu bergelut
 Kadang saat kita sedang semangatnya bergelut dalam suatu hal, rasa diri paling hebat muncul tanpa memperhatika bahwa masih banya orang-orang di sekitar yang ilmunya jauh lebih mumpuni.. oleh karenanya adab terhap guru dan orang berilmu perlu diperhatikan oleh para peruqyah. dan diupayakan kitan hari peruqyah tersebut semain lebut dan berahti-hati dalam hal adab... lihatlah bagaimana nabi Musa saat ingin belajar ilmu pada Khidr, selama dalam perjalanannya ia menemukan hal-hal yang bagi dirinya janggal. namun sebenarnya di balik itu ada hikmah yang tersimpan.

Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.
Musa berkata kepada Khidhr: "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?" Dia menjawab: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersama aku. Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun". Dia berkata: "Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu".

QS. Al Kahfi 65-70


6. Menghargai perbedaan dan peka terhadap jerat-jerat setan
Ketika terjadi perbedaan antara peruqyah satu dan peruqyah lainnya terutama dalam hal metode, hendaknya kedua belah pihak saling menahan diri. Point-point pentingnya seperti
a. Ketika datang pasien yang pernah diruqyah oleh peruqyah lain dan menceritakan kekurangan peruqyah sebelumnya, hendaklah terima dengan telinga kanan lalu keluarkan dari telinga kiri. tahan diri dulu dan klarifikasi jika peruqyah lain tersebut bisa dihubungi.

 Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
QS. Al Hujurat : 6

Perlu dipahami bahwa jika ada orang yang datang minta ruqyah dan pernah diruqyah oleh orang lain yang sebenarnya metode yang dipakan masih syarí, lalu ia menceritakan kekurangan peruqyah sebelumnya, maka sesungguhnya setan telah bermain untuk membenturkan peruqyah. Cukuplah jika kita temukan pasien seperti ini, maka segera ingatkan bahwa "saya dan Ustad sebelumnya sama saja, hanya saja untuk ruqyah sekarang Allah mengijinkannya dengan saya

b. Ketika terjadi perbedaan cara penanganan yang masih dapat diterima secara syarí hendaknya saling menghargai

 Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
QS. Al Hujurat : 13

c. Jika ada yang memicu perselisihan, hendaknya renungkan ayat di bawah ini.
Dan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.
QS. Al Isra : 53

Inilah intinya bahwa ruqyah bukan sekedar mengeluarkan jin, akan tetapi di situ terdapat proses penguatan akidah, peningkatan kualitas ibadah, dan perbaikan akhlak dan adab.

Mohon maaf atas segala kekeliruan...
Semoga bermanfaat :)

Sabtu, 28 November 2015

PAKET BIDARA PARTAI BESAR, DISKON BESAR, DAN FREE PELATIHAN RUQYAH




Paket Spesial pembelian bidara borongan, Usia lebih dari 1 tahun. tinggi dikondisikan 30 sampai 50 cm selama di pembibitan.. dalam setahun dapat tumbuh hingga 2 meter
10 pohon = Rp. 100.000/pohon
50 Pohon = Rp. 80.000/pohon
100 pohon = Rp. 65.000/pohon
500 pohon = Rp. 50.000/pohon
1000 pohon = Rp. 40.000/pohon

Paket Bibit bidara plus pelatihan Ruqyah selama 3 jam



10 orang = Rp. 200.000/orang
20 orang = Rp. 170.000/orang
50 orang = Rp. 150.000/orang
100 orang = Rp. 120.000/orang

Materi
- Akidah Islamiyah
- Terapi Quráni
- Konseling
- Meracik daun bidara menjadi jus dan perawatan pohon bidara




 Mobile 082110721146 WA 0813 1118 1861